Saat orang bertanya pada saya, Ragukah kamu akan janji yang telah Allah janjikan? Maka saya dengan lantang menjawab; Saya sama sekali tidak meragukan dengan Janji Allah! Kamu tau seberapa besar kuasanya Allah? Dan saya pun akan menjawab; Kuasa-Nya tak terhingga, andai Allah ingin menjadikan bumi ini rata dengan air, maka dalam sekelip mata akan terjadi. Sebegitu yakin saya menjawabnya yang seolah-olah tidak sedikitpun ada keraguan akan-Nya.
Tetapi saya tidak sadar bahwa kepercayaan saya akan janji-janji Allah dan kuasa-Nya hanyalah dibibir saja yang tidak tercermin pada perilaku saya. Saya percaya akan janji Allah tapi saya tidak berani bersedekah karena takut duit saya akan berkurang. Padahal saya tau Allah telah berjanji bahwa siapapun yang bersedekah dengan ikhlas dijalan Allah, maka Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda. Saya yakin akan janji Allah bahwa siapapun yang bersungguh-sungguh pasti akan diberikan, tapi kenapa saya sering putus asa dan merasa mustahil untuk bisa saya lakukan sedangkan saya tau tidak ada yang mustahil jika Allah menghendaki.
Ternyata saya juga masih meragukan kekuasaan Allah, saya masih enggan meminta sama Allah semua yang saya butuhkan, padahal Allah telah berfirman "Mintalah sama Aku maka akan Ku kabulkan". Malah saya lebih sering berharap sama manusia, padahal saya jelas-jelas tau kalau manusia dan alam adalah ciptaan-Nya. Kenapa juga saya harus berharap pada makhluk Allah (manusia) sedangkan sama Allah yang merupakan Sang Penguasa alam saja saya ragu untuk berharap.
Itulah saya, bibir saya dengan lantang menyuarakan percaya bahwa Allah itu Maha Kaya dan Maha Berkehendak tapi tidak dengan sifat dan perilaku yang masih mencerminkan kalau saya masih ragu akan kekuasaan-Nya.
0 komentar "TUHAN, MAAFKANLAH SAYA YANG TELAH MERAGUKAN JANJI DAN KUASA MU", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar